GELORA.CO -Eks Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli kembali berkicau untuk mengkritik Presiden Joko Widodo.
Bahkan dengan blak-blakan Rizal menyebut Jokowi sebagai sosok presiden paling boros dalam sejarah Indonesia.
Hal ini seperti yang disampaikan Rizal di kanal YouTube Refly Harun. Di hadapan para hadirin, ekonom senior itu awalnya mengkritik Menteri Keuangan Sri Mulyani yang cenderung melempem menanggapi aksi kunjungan kerja Jokowi.
"Dua minggu lalu, Menteri Keuangan nyalahin PNS kok kerjanya jalan-jalan doang, ngehabisin biaya tahun lalu Rp37 triliun," tutur Rizal, dikutip pada Rabu (18/1/2023).
"Tapi Menteri Keuangannya nggak berani, raja jalan-jalan namanya Jokowi. Tiap hari ada acara jalan-jalan. Sekali jalan, pasukan pengawalnya ada 100, (lalu tambah) 100 lagi," sambungnya.
Karena itulah, Rizal dengan pedas menyebut Jokowi sebagai penguasa paling boros dalam sejarah Indonesia.
"Ini merupakan presiden paling boros dalam sejarah Indonesia," kata Rizal yang disambut tepuk tangan.
Rizal kemudian membandingkan kunjungan kerja ala Jokowi dengan Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Gus Dur kan dibilang presiden jalan-jalan. Wong jalan-jalan cuma 5-10 orang naik pesawat komersial, itu saja dituduh presiden tukang jalan-jalan," ujar Rizal.
"Yang ini tiap hari jalan-jalan. Satu proyek dikunjungi 25 kali. Kok bisa? Menterinya ngapain? Dirjennya ngapain? Kok presiden mesti bolak-balik 25 kali?" sambungnya.
Besarnya rasa geram Rizal akibat Jokowi yang dianggap menghabiskan banyak uang akibat setiap hari melakukan kunjungan kerja membuatnya sempat melontarkan "ancaman".
"Aku minta izin, habis Jokowi enggak presiden, kita audit biaya perjalanannya," tegas Rizal.
"Tampang saja sederhana, penampilan sederhana, kita ketipu semua. Wong presiden paling boros kok," lanjutnya.
Bahkan Rizal sudah mempunyai rancangan hal-hal yang akan dilakukan pasca Jokowi lengser tahun 2024 mendatang. Seperti menurunkan harga BBM, tarif listrik, dan harga LPG.
"Yang kedua, audit biaya pengeluaran Jokowi. Yang ketiga, kita ganti anggota-anggota KPU dan Bawaslu yang hari ini," terangnya.
"Saudara-saudara, ini pemerintah tampangnya sangat sederhana, sangat memelas, kebijakannya membela yang kaya yang punya uang. Beraninya sama rakyat doang. Nggak bakal bisa orang ini mengatasi krisis," pungkasnya.
Sumber: suara